Posting
pertama di blog ini, disini kami para admin akan berusaha untuk memberi
informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan laboratorium. Tentu
kami menyadari dalam posting kami mungkin tidak memberikan informasi yang anda
butuhkan sepenuhnya, tapi paling tidak kami mencoa untuk berbagi dalam
kebersamaan, karena "Sharing is Something". Tentu saja bagi
pengunjung kami ucapkan selamat datang di BLOG kami, "enjoy your
blogwalking" *smile
Tentu saja
kita semua tahu apa itu laboratorium bukan, entah anda mengetahui lewat
televisi, lewat pendidikan formal dan lain sebagainya, disini kami mencoba
untuk membahas apa saja isi laboratorium itu. Dan untuk posting yang pertama
ini, kami akan membahas tentang alat alat yang terbuat dari kaca. Lalu
sebenarnya apa saja sih alat yang terbuat dari kaca yang ada di laboratorium?
Apa Saja ya alat gelas itu?
1.
Haemocytometer
2.
Pipet Laju Endap Darah (LED)
3.
Haemometer
4.
Obyek glass
5.
Deckglass
6.
Pipet Hb
7.
Spreader
8.
Urinometer
9.
Pipet Volume
10.
Pipet Ukur
11.
Labu Takar
12.
Buret
13.
Cawan Petri
14.
L Rod/ Batang L/ Dry Glassky
15.
Erlenmeyer
16.
Beakerglass
17.
Gelas ukur
18.
Kaca Arloji
19.
Botol Timbang
20.
Corong Kaca
21.
Corong Pisah
22.
Labu Didih/ Boiling Flask
23.
Eksikator/ Desikator
24.
Kondensor/ Pendingin Balik
25.
Pipet Tetes
26.
Tabung Reaksi
27.
Labu Kjeldahl
1. Haemocytometer
Haemocytometer adalah satu set peralatan kesehatan yang berisi pipet throma
dan kamar hitung/ Bilik hitung. dalam bidang kesehatan, alat ini berfungsi
untuk menghitung sel sel yang ada dalam darah misalnya sel darah merah, sel
dara putih, dan trombosit.
Lalu apa itu pipet throma dan kamar hitung?
1. Pipet throma, adalah pipet berskala khusus yang digunakan untuk
mengencerkan darah untuk kemudian dihitung. Pipet throma ada 2 macam:
a. Pipet throma erytrosit -> pipet dengan badan yang menggembung dengan
bola berwarna merah didalamnya, terdapat skala dari 0 sampai 101 (skala yang
tercetak 0,5 ; 1; dan 101, dengan 10 garis kecil dari skala 0 sampai 1, berguna
untuk menghitung erytrosit, dan trombosit dengan pengenceran dan larutan cat
tertentu.
b. Pipet throma leukosit -> pipet dengan badan yang menggembung
dengan bola berwarna putih didalamnya, terdapat skala dari 0 sampai 11
(skala yang tercetak 0,5 ; 1; dan 11, dengan 10 garis kecil dari skala 0 sampai
1) berguna untuk menghitung leukosit dan satu spesifik leukosit yaitu eosinofil
dengan pengenceran dan larutan cat tertentu.
2. Kamar hitung
Kamar hitung (bilik hitung) adalah suatu ruangan dengan ukuran yang sangat
kecil yang digunakan untuk menghitung jumlah sel darah dengan menggunakan
sampel yang sangat sedikit. Volume tiap kamar hitung ini berbeda-beda
tergantung jenis sel yang akan dihitung.
Macam-macam kamar hitung :
1. Kamar
Hitung Original Neubauer
2. Kamar
Hitung Improved Neubauer
3. Kamar
Hitung Burker
4. Kamar
Hitung Turk
5. Kamar
Hitung Thoma
6. Kamar
Hitung Fucsh – Roshenthal
7. Kamar
Hitung Tatai
8. Kamar
Hitung Speirs-Levy
Dari macam-macam kamar hitung diatas, yang paling banyak dipakai
adalah bilik hitung Improved Neubauer yang berukuran 3mm
x 3mm, karena permintaan pemeriksaan yang paling banyak adalah pemeriksaan
eritrosit dan lekosit seperti gambar di bawah ini.
Luas seluruh bidang kamar hitung : 3 mm x 3 mm
Improved Neubauer di bagi menjadi : 9 kotak besar (1 x 1) mm2.
Kotak
besar =
1 x 1 mm2 dan dibagi menjadi 25 kotak kecil / 16 kotak sedang
Kotak sedang =
¼ x ¼ mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak
kecil
Kotak
kecil =
1/20 x 1/20 mm2
Tinggi =
1/10 mm
2. Pipet LED (Laju Endap Darah)
Pipet ini berfungsi untuk mengetahui waktu laju pengendapan darah seseorang, pipet ini terdapat 2 jenis pipet LED :
1. Pipet LED Westergreen memiliki skala 0-200
2. Pipet LED Wintrobe memiliki 2 jenis skala
a. Skala putih dari 10-0 untuk pemeriksaan Ht Makro
b. Skala merah dari 0-10 untuk pemeriksaan LED
Syarat pemeriksaan LED adalah pepet harus benar benar kering dan tegak, pada suhu 18-20 derajat dan pada saat pemipetan tidak boleh ada gelembung udara
3. Haemometer
Haemometer adalah satu set perlengkapan yang digunakan untuk memeriksa kadar Hb dalam darah dengan metode sahli (Google it okay *wink)
Alat ini terdiri dari sebuah batang standar dan sebuah tabung pengencer. Batang standar tersebut berguna untuk membandingkan warna yang terjadi pada saat melakukan pemeriksaan Hb Sahli. Sedangkan tabung pengencernya adalah tempat mereaksikan Hb menjadi hematin asam dan mengencerkan reaktan menjadi satu larutan yang sewarna dengan standar.
4. Pipet Hb
Pipet Hb ini digunakan untuk memipet darah pada saat memeriksa Hb cara Sahli. Pipet ini hanya memiliki satu skala, yaitu 20cmm yang berarti pipet ini hanya bisa menghisap darah sebanyak 20cmm.
5. Obyek Glass
Memiliki berbagai fungsi antara lain untuk menempatkan sediaan mikroskopis, dan pada hematologi digunakan untuk membuat sediaan apus darah dan untuk melakukan pemeriksaan masa pembekuan.
6. Deckglass
Memiliki fungsi untuk menutup sediaan mikroskopis dan menutup kamar hitung (dalam hal ini decklass untuk kamar hitung memiliki jarak 1/10mm dari permukaan kamar hitung saat diletakkan)
7. Spreader
Memiliki fungsi melebarkan darah pada saat pembuatan apusan darah..
8. Urinometer
Memiliki fungsi untuk mengukur berat jenis urine
9. Pipet Volume
Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang
menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet
pump untuk menyedot larutan.
10. Pipet Ukur
Berbeda dengan pipet volume, pipet ini memiliki skala bertingkat untuk mengambil berbagai volume yang tertera pada masing masing skala. Pipet ini terdiri dari berbagai ukuran maksimal yang dapat diambil, diantaranya pipet 1ml, 5ml dan 10ml. Cara penggunaan sama dengan pipet volume.
11. Labu Takar
Labu takar/ labu ukur adalah sebuah
perangkat yg memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen
ini digunakan utk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat
ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yg nantinya hanya
digunakan dlm ukuran yg terbatas hanya sbg sampel dgn menggunakan pipet. Dalam
sistem pengenceran, untuk zat yg tidak berwarna, penambahan aquadest sampai
menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yg berwarna,
penambahan aquadets hingga dasar meniskus yg menyentuh leher labu ( meniskus berada
di atas garis leher ). Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus
dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat - zat yang tidak
dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun,
labu ukur yang kering sangatlah baik utk digunakan. Dalam rangka melakukan
kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer
atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak
bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena
inilah cara pembelian yg paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu
pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya hrs diencerkan.
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan
suatu larutan dgn molaritas tertentu: - Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam
sebuah labu volumetri ( labu ukur ). -Ditambahkan air suling. -Campuran
digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut Setelah ditambahkan
air lagi ,digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati - hati sampai
volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
-Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
12. Batang
L
Untuk meratakan suspensi ke media yang ada di
dalam cawan petri.
13. Erlenmeyer
Erlenmeyer Berfungsi utk menampung larutan,bahan atau cairan. Labu
Erlenmeyer dpt digunakan utk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades, kultivasi mikroba dlm kultur cair, dll. Terdapat
beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yg dpt ditampungnya yaitu 25 ml, 50
ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
14. Beker glass
Beker atau kadangkala
disebut sebagai gelas beker adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk:
-mengaduk - mencampur - memanaskan cairan yg biasanya digunakan dlm
laboratorium. Beker secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan
tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beker
dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik. Beker
yang digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat
lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yg
reaktivitasnya rendah.
15. Gelas
ukur
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer,
gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat
mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan
16. Kaca arloji
Berguna
untuk penutup gelas kimia saat memanaskansampel, wadah saat menimbang bahan
kimia, wadah untuk mengeringkan padatan dalam desikator.
17. Botol timbang
Berguna
untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair dan
pasta, dan yang bersifat higroskopis.
18. Corong gelas
§ Membantu memasukkan larutan dalam
wadah bermulut kecil
§ Sebagai alat pembantu dalam
melakukan penyaringan
19. Corong pisah
Berguna
untuk memisahkan cairan dari cairan yang lain berdasarkan perbedaan berat
jenisnya.
20. Labu didih
Berguna
untuk wadah larutan yang sedang dipanaskan atau diuapkan khususnya
pemanasan yang dirangkai dengan pendingin balik.
21. Eksikator/Desikator
Memiliki berbagai macam fungsi, antara lain, mendinginkan bahan atau wadah sebelum penimbangan, menyimpan bahan dalam kondisi kering, menyimpan sampel yang harus bebas air, serta mengeringkan dan mendinginkan sampel untuk pemeriksaan kadar air.
Eksikator biasanya berisi desikan, misalnya silica gel,
Desikator ada dua macam, :
1. Desikator biasa
2. Desikator vacum
Tips menggunakan desikator
1. Selalu geser tutup desikator
2. Letakan sampel yang akan didinginkan atau dikeringkan lalu tutup kembali dengan cara yang sama
3. Cek selalu warna silica gel, jika sudah menjadi merah muda, panaskan dengan oven 105 derajat celcius hingga warnanya kembali biru.
22. Kondensor/ pendingin balik
Adalah peralatan untuk mendinginkan kembali uap menjadi embun dan kembali menetes kebawah, juga dapat mendinginkan cairan panas. Biasanya terdiri dari 2 tabung, yang menjadi 2 lapis diluar dan di dalam. lapisan luar diisi air mengalir yang berfungsi mendinginkan zat yang melewati tabung bagian dalam. Kondensor ada beberapa jenis, antara lain;
1. Kondensor Bulb
2.Kondensor Liebig
3. Kondensor Graham
4. Kondensor Dimroth
23. Buret
Adalah tabung kaca berbentuk silinder yang memiliki garis volumetrik/ garis ukuran di sepanjang bagian dan disumbat sebuah keran kaca pada bagian bawahnya. Ujing buret yang lancip berfungsi untuk mengeluarkan larutan reagen tetes demi tetes untuk melakukan sejumlah percobaan yang memerlukan presisi tinggi. Meneteskan reagen kedalam sampel seperti ini disebut titrasi. Instrumen ini memiliki nilai minimum penggunaan 20% dan maksimum 80% dari total volume yang bisa diukur buret (yang tertera pada buret). Pembacaan volume larutan adalah pada miniskus cairan sejajar dengan mata untuk menghindari galat. Galat dalam proses numerik adalah selisih antara hasil yang didapat dengan hasil sebenarnya.
Untuk
mendekatkan hasil yang didapat dengan hasil sebenarnya maka dilakikanlah proses
iterasi/looping.
24. Cawan Petri
Sepasang cawan ini berfungsi untuk wadah medium untuk membiakkan mikroorganisme. Didapati dua ukuran diameter, diameter 90 mm dan 150 mm.
25. Pipet Tetes
Digunakan untuk memindahkan cairan tanpa diketahui jumlah cairan yang dipindahkan (tanpa skala)
26. Tabung Reaksi
Tabung yang digunakan untuk mereaksikan bahan bahan kimia dan dapat terlihat dari seluruh permukaan tabungnya.
27. Labu Kjeldahl
Digunakan untuk proses destruksi pada pemeriksaan protein.
Pengertian tentang miniskus
Semua alat yang menggunakan skala diharuskan membaca pada miniskusnya, lalu apakah itu miniskus?
Miniskus adalah kejadian melengkungnya permukaan zat cair dalam suatu kapiler. Miniskus ada 2 kejadian;
1. Miniskus cekung, dikarenakan adhesi zat ke wadah lebih besar dari kohesinya. sehingga timbullah miniskus cekung.
2. Miniskus cembung, dikarenakan gaya kohesi zat lebih kuat daripada gaya adhesi zat ke wadahnya.
Thankyou for reading :)