Alat mini vidas adalah salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksaan imunologi. Prinsip alat ini merupakan modifikasi dari prinsip ELISA yang pembacaannya berdasarkan fluoresensi.
SPR bertindak sebagai pipetting dan perangkat reagen transfer.
Kromatografi gas
Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa
stationer dapat berupa padatan (kromatografi gas-padat) atau cairan
(kromatografi gas-cair).
Umumnya, untuk kromatografi gas-padat, sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gas semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida dimungkinkan dengan teknik ini.
Dalam kasus kromatografi gas-cair, ester seperti ftalil
dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel atau
penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke dalam kolom.
Campuran senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke
dalam kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa
cair (diam) mengikuti hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam
akan keluar lebih dahulu
Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik
yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak
atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini.
Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara
sampel dan cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui
efektif untuk berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus
kemudian dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan
teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya analisik atau
preparatif.
HPLC (high precision liquid chromatography atau high performance liquid chromatography)
Akhir-akhir ini, untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan
sintesis) senyawa organik skala besar, HPLC (high precision liquid
chromatography atau high performance liquid chromatography) secara ekstensif
digunakan. Bila zat melarut dengan pelarut yang cocok, zat tersebut dapat
dianalisis. Ciri teknik ini adalah penggunaan tekanan tinggi untuk mengirim
fasa mobil kedalam kolom. Dengan memberikan tekanan tinggi, laju dan efisiensi
pemisahan dapat ditingkatkan dengan besar.
Silika gel atau oktadesilsilan yang terikat pada silika gel
digunakan sebagai fasa stationer. Fasa stationer cair tidak populer. Kolom yang
digunakan untuk HPLC lebih pendek daripada kolom yang digunakan untuk
kromatografi gas. Sebagian besar kolom lebih pendek dari 1 m.
Kromatografi penukar ion menggunakan bahan penukar ion sebagai
fasa diam dan telah berhasil digunakan untuk analisis kation, anion dan ion
organik.
2.KROMATOGRAFI GAS
A.Teori Kromatografi Gas
Kromatografi gas termasuk dalam salah satu alat analisa (analisa
kualitatif dan analisa Ckuantitatif), kromatografi gas dijajarkan sebagai cara
analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa organic. Kita
telah mengetahui bahwa ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas
padat (KGP), dan kromatografi gas cair (KGC). Dalam kedua hal ini sebagai fasa
bergerak adalah gas (hingga keduanya disebut kromatografi gas), tetapi fasa
diamnya berbeda. Meskipun kedua cara tersebut mempunyai banya persamaan.
Perbedaan antara kedunya hanya tentang cara kerja.
|
|
A. Densitometer
Adalah alat yang didesign untuk mengukur denstitas optik. Densitometer bisa digunakan untuk mengukur densitas tinta printer atau densitas optik sebuah film.
Macam densitometer ada 2 jenis:
1. Reflection Densitometer
Densitometer adalah sebuah cara untuk membaca sinar yang direfleksikan oleh permukaan objek oleh sel fotoelektrik atau detector.
2. Transmision Densitometer
Densitometer transmisi adalah sebuah cara untuk membaca sinar yang melewati objek transparan oleh sel fotoelektrik atau detector artinya sinar yang ditransmisikan melalui objek.
Komponen – komponen densitometer
- Sumber cahaya yang stabil
- Komponen optik untuk memfokuskan sinar agar sinar jatuh tepat pada sampel
- Penyaring untuk menentukan respon spectral unit
- Detector untuk membaca sinar yang direfleksikan
- Logarithmic Amplifier
- Layar display
Mekanisme Kerja
B. Blood Gaz Analyzer
Adalah alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi gas yang ada di dalam darah seperti CO2 dan O2, mengukur pH dan mengukur elektrolit seperti potasium, natrium, zat kapur serta klorid.
Komponen- komponen Blood Gas Analyzer:
- Ion Selective Electrode modules
- Reagent chambers
- Humidifier wells
- Sample Input port
- Peristaltic Pump
- Waste module
Dalam Ion Selective Electrode modules terdapat:
•pH modules
Memproduksi berbagai tingkatan keluaran yang sebanding dengan pH sampel yang sedang dianalisa
• pCO2 modules
Memproduksi voltase yang sebanding dengan konsentrasi CO2 pada sampel.
• pO2 modul
Menghasilkan voltase yang sebanding dengan konsentrasi O2 pada sampel.
• Acuan Electroda
Menyediakan potensial elektrik yang konstan dan stabil (756mV) yang digunakan sebagai petunjuk untuk mengukur potensial elektrik yang diproduksi oleh setiap pengukuran elektroda.
•Heater menjaga/mempertahankan standar elektroda pada suhu 370C
• Sensor suhu Menunjukan temperatur ketika suhu turun atau naik 2 derajat di atas 370C
• Airflow detector berada di tempat masuk atau keluar dari standar elektrooda. Memeriksa adanya udara atau cairan di dalam tabung sampel.
-->Sumber cahaya menghasilkan sinar yang akan melewati tubing ke fotodetektor
-->Fotodetektor dimonitor oleh uP yang memonitor detector udara/cairan jadi dapat mendeteksi pompa peristaltic ketika mulai atau berhenti.
Reagen Standar
- Tempat reagen standar dari dua larutan digunakan untuk mengkalibrasi pH eleektroda dan larutan pencuci.
- Ada dua larutan yang bisa digunakan untuk mengkalibrasi pH elektroda selama proses kalibrasi
- Larutan pencuci digunakan untuk mencuci sampel setelah dianalisis.
Humidifier digunakan untuk menjenuhkan gas yang akan digunakan untuk mengkalibrasi elektroda pO2 dan pCO2 dengan air.
C. Autoanalyzer
Adalah alat yang memiliki presisi tinggi dan mudah digunakan dan digunakan untuk mengotomatisasi pemeriksaan kimia basah tradisional.
Menurut cara kejanya, autoanalyzer dibagi menjadi 2:
- Continous Flow Analyzer (CFA) : Prinsipnya, gelembung udara membawa sampel ke tiap ruangan pemeriksaan dalam mesin untuk kemudian dianalisa. Metode ini bisa ddipercaya untuk memeriksa 90 sampel per jam. Meskipun pada saat melewati batas kuota pemeriksaan per jam dapat meningkatkan cross contamination.
- Flow Injection Analyzer (FIA) : Prinsip kerjanya, tiap sampel dilarutkan dalam pelarut masing masing untuk kemudian dimasukkan kedalam mesin. Udara tidak mengambil peran dalam sistem ini. Bagian dari sampel dimasukkan kedalam ruang pemeriksaan untuk kemudian diperiksa. Meskipun sistem ini memilii berbagai macam keterbatasan namun sistem ini memberi jalan kepada produsen untuk memperkecil ukuran autoanalyzer.
Komponen
- Sampler : Berfungsi memasukkan sampel pada reagen dari analytical cartridge secara otomatis menggunakan sebuah probe yang otomatis bergerak diantara sampel dan cairan pencuci dengan interval waktu yang tepat. Sampel ditampung pada tabung atau sample cups.
- Micropump : Berfungsi memindahkan sampel dan reagen bersama kedalam anlalytical cartridge menggunakan gerak peristaltic yang dihasilkan oleh pump tersebut.
- Cartridge Base & Analytical Cartridge
- Docking Photometer base : Instrumen ini menyediakan arus listrik DC yang teratur yang mampu menyuplai 3 buah fotometer dengan kebutuhan 305A. Instrumen ini menyediakan sumber cahaya kepada fotometer
- Digital Detector : Berfungsi mengukur absorbance dari produk berwarna yang dihasilkan oleh reaksi antara sampel dan reagen. Digital detector ini mengubah sinyal dari absorbance tersebut menjadi sinyal elektronik digital
- Data Acquisition system : Berfungsi menyediakan hardware control dan “data reduction” dari 8 detector secara simultan. Ini merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan windows
- Surfactants : Berfungsi menurunkan tegangan permukaan dari “flow stream” dam menurunkan tekanan balik dari analyzing cartridge. Ini membuat bubble injection dan fluid flow untuk mengalir secara lembut dan lancar.