PENGERTIAN KROMATOGRAFI
Kromatografi adalah suatu
teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak
dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada
larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang
merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan
cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan
ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada
kolom.
Kromatografi dapat dibedakan atas berbagai
macam tergantung pada pengelompokannya.Contoh pada mekanisme pemisahannya kromatografi dibedakan
menjadi berdasarkan pada alat yang dignakn kromatografi dibedakan atas
a. kromatografi
lapis tipis
b. kromatografi penukar ion
c. Kromatografi Penyaringan
Gel
d. Kromatografi
Elektroforesis
e. Kromatografi kertas
f. kromatografi
gas
Macam-macam kromatografi :
a. Kromatografi Lapis Tipis
Yaitu kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau alumunium
yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk
lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama
pada pemisahan dengan kromatografi.
b. Kromatografi Penyaringan
Gel
Merupakan proses
pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi dekstran-molekul polisakarida
linier yang mempunyai ikatan silang. Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk
susunan seperti saringan yang dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan
ukurannya. Molekul dengan berat antara 100 sampai beberapa juta dapat
dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik serupa
yang menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer.
C. Elektroforesis
Merupakan kromatografi
yang diberi medan listrik disisinya dan tegak lurus aliran fasa gerak. Senyawa
bermuatan positif akan menuju ke katode dan anion menuju ke anoda. Sedangkan
kecepatan gerak tergantung pada besarnya muatan.
1.KROMATOGRAFI KERTAS
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan
berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa
gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan
kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran
kertas berfungsi sebagai pengganti kolom.
Kromatografi kertas adalah salah satu pengembangan dari
kromatografi partisi yang menggunakan kertas sebagai padatan pendukung fasa
diam. Oleh karena itu disebut kromatografi kertas. Sebagai fasa diam adalah air
yang teradsorpsi pada kertas dan sebagai larutan pengembang biasanya pelarut
organik yang telah dijenuhkan dengan air.
Dalam kromatografi kertas fasa diam didukung oleh suatu zat
padat berupa bubuk selulosa. Fasa diam merupakan zat cair yaitu molekul H2O
yang teradsorpsi dalam selulosa kertas.fasa gerak berupa campuran pelarut yang
akan mendorong senyawa untuk bergerak disepanjang kolom kapiler. Analisis
kualitatif menggunakan kromatografi kertas dilakukan dengan cara membandingkan
harga relative response factor (Rf). Nilai Rf identik dengan time retention
(tR) atau volume retention (VR).
Nilai Rf dapat ditentukan dengan cara:
Nilai Rf dapat ditentukan dengan cara:
Rf = jarak yang ditempuh noda jarak yang ditempuh pelarut.
Harga Rf zat baku dapat diidentifikasikan komponen campuran,
karena harga besaran ini bersifat khas untuk setiap zat asal digunakan jenis
pengembang yang sama. Kadang-kadang pemisahan dalam satu arah belum memberikan
hasil yang memuaskan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, dapat dipakai
cara kromatografi kertas dua dimensi, yang mana letak kertas diubah sehingga
arah pemisahan juga berubah.
Secara umum kromatografi kertas dilakukan dengan menotolkan
larutan yang berisi sejumlah komponen pada jarak 0,5 sampai 1cm dari tepi kertas.
Setelah penetesan larutan pada kertas, maka bagian bawah kertas dicelupkan
dalam larutan pengambang(developing solution). Larutan ini umumnya terdiri atas
campuran beberapa pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air.
Sistem ini akan terserap oleh kertas dan sebagai akibat dari
gaya kapiler akan merambat sepanjang kertas tersebut. Rambatan ini dapat
diusahakan dalam modus naik atau menurun. Selama proses pemisahan dilakukan,
sistem secara keseluruhannya disimpan dalam tempat tertutup, ruang didalamnya
telah jenuh dengan uap sistem pelarut ini.
Kromatografi gas
Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa
stationer dapat berupa padatan (kromatografi gas-padat) atau cairan
(kromatografi gas-cair).
Umumnya, untuk kromatografi gas-padat, sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon teraktivasi, alumina teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung logam gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gas semacam hidrogen, nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas bertitik didih rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida dimungkinkan dengan teknik ini.
Dalam kasus kromatografi gas-cair, ester seperti ftalil
dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan alumina teraktivasi, silika gel atau
penyaring molekular, digunakan sebagai fasa diam dan diisikan ke dalam kolom.
Campuran senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke
dalam kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa
cair (diam) mengikuti hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam
akan keluar lebih dahulu
Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa organik
yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak mentah dan minyak
atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik ini.
Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi antara
sampel dan cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang diketahui
efektif untuk berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang lebih khusus
kemudian dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi kesensitifan
teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya analisik atau
preparatif.
HPLC (high precision liquid chromatography atau high performance liquid chromatography)
Akhir-akhir ini, untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan
sintesis) senyawa organik skala besar, HPLC (high precision liquid
chromatography atau high performance liquid chromatography) secara ekstensif
digunakan. Bila zat melarut dengan pelarut yang cocok, zat tersebut dapat
dianalisis. Ciri teknik ini adalah penggunaan tekanan tinggi untuk mengirim
fasa mobil kedalam kolom. Dengan memberikan tekanan tinggi, laju dan efisiensi
pemisahan dapat ditingkatkan dengan besar.
Silika gel atau oktadesilsilan yang terikat pada silika gel
digunakan sebagai fasa stationer. Fasa stationer cair tidak populer. Kolom yang
digunakan untuk HPLC lebih pendek daripada kolom yang digunakan untuk
kromatografi gas. Sebagian besar kolom lebih pendek dari 1 m.
Kromatografi penukar ion menggunakan bahan penukar ion sebagai
fasa diam dan telah berhasil digunakan untuk analisis kation, anion dan ion
organik.
2.KROMATOGRAFI GAS
A.Teori Kromatografi Gas
Kromatografi gas termasuk dalam salah satu alat analisa (analisa
kualitatif dan analisa Ckuantitatif), kromatografi gas dijajarkan sebagai cara
analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa organic. Kita
telah mengetahui bahwa ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas
padat (KGP), dan kromatografi gas cair (KGC). Dalam kedua hal ini sebagai fasa
bergerak adalah gas (hingga keduanya disebut kromatografi gas), tetapi fasa
diamnya berbeda. Meskipun kedua cara tersebut mempunyai banya persamaan.
Perbedaan antara kedunya hanya tentang cara kerja.
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar