Minggu, 13 Januari 2013

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium

Tentunya jika kita bekerja pada laboratorium entah laboratorium biologi, kimia maupun laboratorium klinik, tentunya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) MERUPAKAN HAL YANG PALING PERTAMA DAN UTAMA karena menyangkut terhadap kesehatan dan keselamatan kita.

Tentunya mulai dari keselamatan sendiri kita perlukan berbagai alat keamanan seperti berikut:

  • Jas praktikum
  • Hand gloves
  • Masker dan masker rambut
  • Safety googles
  • Sepatu boot
  • Serta alat keamanan lain yang sesuai

Dari segi ruang, kita harus memberikan aspek K3 misalnya penempatan meja praktikum, lokasi wastafel, lokasi fire extinguisher serta lokasi lain seperti pintu keluar darurat serta jalur evakuasi harus bebas gangguan untuk tujuan pemberian pertolongan pertama. Penempatan lokasi seperti ini harus diberi warna khusus misalnya untuk kotak P3K berwarna hijau terang, fire extinguisher/hydrant berwarna merah dengan tujuan mudah ditemukan.

Kemudaian pada bahan yang kita lakukan kontak selama praktikum biasanya terdapat gambar yang menunjukkan sifat bahaya dari bahan tersebut dimana contohnya adalah sebagai berikut

  1. Mudah Terbakar
    clip_image002
  2. Oksidatif
    clip_image002[4]
  3. Mudah meledak
    clip_image002[6]
  4. Berbahaya
    clip_image002
    nb: Simbol X dengan huruf I mengikutinya berarti irritant/mengiritasi
  5. Toksik
    clip_image002[8]
  6. Berbahaya bagi lingkungan / mencemari lingkungan
    clip_image002[4]
  7. Korosif
    clip_image002[6]

Dari informasi yang telah kami berikan diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang K3 diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium untuk menjaga keamanan diri sendiri serta lingkungan.

Sabtu, 12 Januari 2013

Photometer



Photometer 4010

Photometer 5010



           A.    Fungsi alat
Fotometer merupakan peralatan dasar di laboratorium klinik untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma. Polarimetri adalah meteode yang digunakan untuk analisis komponen menggunakan polarimeter.

           B.    Prinsip Kerja
Prinsip dasar fotometri adalah pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya. Kebanyakan photometers mendeteksi cahaya dengan photoresistors, dioda atau photomultipliers. Untuk menganalisis cahaya, fotometer bisa mengukur cahaya setelah melalui filter atau melalui monokromator penentuan ditentukan panjang gelombang atau untuk analisis terhadap distribusi spektrum cahaya. Alat fotometer pada prinsipnya memiliki kesamaan seperti spektrofotometer, yang membedakan hanyalah penggunaan filter sebagai monokromatornya. Filter hanya digunakan untuk meneruskan cahaya namun dapat juga menyerap sumber radiasi dari gelombang lain. Penggunaan fotometer lebih sering digunakan untuk kebutuhan laboratorium klinis (analisa darah).

           C.   Bagian-bagian Photometer:
·         Inkubator, berfungsi untuk mengkondisikan sampel pada suhu tertentu
·         Printer, berfungsi untuk mencetak hasil analisis
·         Touchsreen, berfungsi untuk mengatur pengaturan alat
·         Outlet, tempat untuk mengeluarkan hasil yang diserap
·         Kipas, berfungsi untuk pendingin alat, terletak pada bagian belakang alat
·         Tombol power, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan alat
·         Konektor RS-232, menyambung ke sumber arus listrik
·         Selang aspirator, berfungsi untuk menyedot sampel. Caranya adalah dengan menekan tombol aspirator tersebut yang sebelumnya sampel sudah terhubungkan dengan selang aspirator
·         Pompa, berfungsi untuk menggoyangkan selang
·         Kuvet, sebagai tempat sampel
·         Selang peristaltik, berfungsi untuk mengalirkan sampel dari aspirator mengalir melalui kuvet menuju pembuangan. Selang ini bersifat elatis dalam mengalirkan sampel sehingga sampel tidak ada yang tersumbat dalam selang.

D.  Cara Perawatan dan Penyimpanan Fotometer
Setiap sesudah digunakan dibilas dengan aquabides serta dihindari dari pelarut yang bersifat korosif. Lampu halogen dimatikan setiap setelah digunakan. Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen, alkohol dan air atau menggunakan sodium hipoklorit.
Perawatan alat dilakukan dengan cara alat disimpan pada meja permanen. Tujuannya adalah agar alat tidak terkena guncangan dan mengurangi efektivitas kerja alat. Alat disimpan di tempat yang bersih, tidak boleh terkena cahaya matahari langsung dan hindari kontak atau berdekatan dengan alat yang mengeluarkan gelombang magnetik seperti TV, radio dan handphone.

E.  Kalibrasi Fotometer
Ketepatan panjang gelombang lakukan kalibrasi setiap 6 bulan, contoh dengan cara pada arah jalannya sinar diberi kertas putih dan amati warna yang timbul pada panjang gelombang tertentu, yaitu hijau kebiruan pada 500 nm, hijau terang pada 525 nm, kuning hijau pada 585 nm.



Kamis, 10 Januari 2013

Inkubator



Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka.
Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu.
Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu.
Berdasarkan kegunaannya secara khusus (Collins etal, 2004) :
  • Shaker incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
  • Cooled incubator: inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient
  • CO2 incubator: inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
  • Automatic temperature change incubator: inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap
  • Portable incubator: inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
  • Incubator room: suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.
Cara kalibrasi:

1. Catat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai bekerja
2. Bila penyimpangan suhu melebihi 2 derajat,maka pengaturan suhu perlu disetel kembali
3. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan desinfektan  

Rabu, 09 Januari 2013

oven

 Pengertian
        Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan alat gelas, zat-zat kimia maupun pelarut organik.
        Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven

KOMPONEN:
Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven.
tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas.
Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan.
Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.
Hal yang perlu diperhatikan:
Bersihkan bagian dalam oven dari sisa contoh atau kotoran lain.
Bersihkan dinding bagian luar dari debu menggunakan lap bersih, jika  perlu dapat digunakan sedikit deterjen
Jika mungkin penggunaan oven hanya di satu titik ukur
Hidupkan oven setiap hari meskipun tidak digunakan.
Jika tidak digunakan hidupkan 1 – 2 jam
Pastikan voltase input stabil sesuai dengan spesifikasi alat.
Periksalah suhu oven melalui termometer indikator dan pastikan suhu mencapai titik yang
diinginkan. Jika tidak, segera matikan oven.
         Bersihkan bagian dalam oven dari sisa contoh atau kotoran lain.
Bersihkan dinding bagian luar dari debu menggunakan lap bersih, jika  perlu dapat
digunakan sedikit deterjen
Jika mungkin penggunaan oven hanya di satu titik ukur
Hidupkan oven setiap hari meskipun tidak digunakan.
 Jika tidak digunakan hidupkan 1 – 2 jam
Pastikan voltase input stabil sesuai dengan spesifikasi alat.
Periksalah suhu oven melalui termometer indikator dan pastikan suhu mencapai titik yang 
diinginkan. Jika tidak, segera matikan oven.

Sabtu, 05 Januari 2013

Waterbath





Pengertian :

Water Bath merupakan  peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.

Prinsip kerja:

Pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu.

Fungsi Water bath :

Water bath dapat digunakan untuk :
1.    Pemanasan pada suhu rendah 300C sampai 1000C
2.    Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi

Water bath menggunakan daya listrik yang rendah sehingga sangat ekonomis dan efisien. Pada laboratorium mikrobiologi, water bath digunakan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi.
Secara sederhana alat ini menggunakan pemanas pada air yang dipanaskan dengan api maupun dengan listrik atau uap dari air.

Macam-macam alat berdasarkan media pemanas :
·         Tangas air : Jika sebagai media pemanas digunakan air, dalam hal ini wadah bahan yang akan dipanaskan harus terendam dalam air
·         Tangas uap : jika sebagai media pemanas digunakan uap air, sehingga wadah bahan yang akan dipanaskan tidak boleh terendam air.
·         Tangas minyak : jika sebagai media pemanas digunakan minyak, sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu yang lebih tinggi antara 170 0C hingga 200 0C
·         Tangas pasir : jika sebagai media pemanas digunakan pasir, sehingga dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu tinggi hingga lebih dari 200 0C

Bagian-bagian water bath :
1.    Pengatur suhu
2.    pengaman kedudukan tinggi air
3.    penangas air bisa dilengkapi motor penggerak sehingga dapat berfungsi sebagai alat pengocok
4.    elemen pemanas dengan listrik
5.    tangas uap mempunyai satu hingga enam buah lubang untuk menaruh/meletakkan benda yang akan diuapkan

Cara kerja water bath :
             1. Air dimasukkan ke dalam bejana
             2. Atur suhu yang dikehendaki dan hidupkan water bath
             3. Masukkan benda yang akan dipanaskan ke dalam air ( untuk tangas air ) letakkan benda pada   
                 salah satu lubang ( untuk tangas uap ), ingat lubang lain yang tidak digunakan tetap ditutup.

Cara penyimpanan water bath :
1.    Sebagai media pemanas digunakan air suling ( jangan menggunakan air sumur, karena menyebabkan korosi )
2.    Selesai digunakan ( jika menggunakan listrik ) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik
3.    Jika hendak disimpan air ( media pemanas ) dikosongkan.

Cara perawatan water bath :
1.    Untuk perawatan, bersihkan alat hanya dengan lap bersih yang dibasahi air kemudian lap dengan kain kering setiap selesai menggunakan alat
2.     Box kontrol jangan sampai tersiram atau kemasukkan air karena dapat berakibat tersengat tegangan listrik ( berbahaya ) atau alat akan menjadi rusak
3.    cara rutin air dapat diganti atau ditambahi +/-2 bulan sekali

Kalibrasi :
Paling tidak dilakukan dua kali per tahun (2x/tahun), termometer waterbath harus dicek oleh petugas yang bertanggung jawab untuk hal ini atau seseorang yang diberi tugas oleh Kepala laboratorium, dengan menggunakan termometer terkalibrasi. Interval uji penyimpanan (deviasi) harus didokumentasikan/ dicatat pada buku peralatan. Bila alat teroperasi tanpa mengindahkan suhu  yang diinginkan, prosedur ini tidak perlu dilakukan, alat harus diberi label yang sesuai untuk ini.
Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah +/- 50C, yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, harus ditentukan faktor koreksi (suhu yang diinginkan/ suhu terukur) dan dicantumkan secara jelas pada alat. Pada kasus lainnya dari deviasi suhu yang diijinkan, harus didokumentasikan pada buku alat.